August 13, 2007 | By: BangDhika

Aku Endonesia


Sobat, setelah potong tumpeng usai ane coba serius mencoba corat-coret lagi tentang sesuatu moga bermanfaat... oh ya ane mohon maaf pada Ki joko bodo dan mbah marijan ane belum izin nampilin photonya tapi tidak ada maksud tertentu koq... untuk penyegaran aja biar gak kaku... mohon maaf ya ki dan mbah.....
okee...
Sobat, momentum kemerdekaan tahun ini di warnai dengan berbagai problematika yang mendera bangsa ini, ujian dan cobaan bahkan peringatan senantiasa mewarnai kehidupan bangsa ini, dari tingginya biaya hidup, pendidikan kian mahal, oknum pendidik yang tidak tanggung jawab dengan para didikannya, sehingga mewariskan generasi manja, generasi lemah…. Juga di tingkatan para pemimpin, saling cakar-cakaran berebut “kue kekuasaan” yang tidak peduli lagi pada masyarakatnya untuk memuaskan ambisi dan kepentingan pribadi mereka…. Tidak lagi menjunjung nilai yang telah di perjoeangkan oleh orang tua kita, mereka tidak merasakan perihnya di medan pertempuran untuk endonesia merdeka, mereka tidak merasakan siksaan yang di alami orang tua kita untuk endonesia…. Mereka tinggal menikmati perjoengan orang tua kita, kita rakyat endonesia di jadikan tumbal oleh segelintir oknum pemerintahan, sedikit demi sedikit wilayah negara kita di jual, di gadaikan dengan dalih demi kepentingan bangsa….kesempatan kerja di batasi sehingga saudara-saudari kita berbondong-bondong datang ke mereka dan di kirim ke negara luar untuk di siksa, di hina demi kas negara... Kejam mungkin itu yang akan terlintas dalam benak kita...

Wahai penguasa sadarlah, ujian dan cobaan bahkan peringatan sudah di turunkan tunggu apalagi... bangun endonesia dengan hati jangan dengan emosi, jangan anggap remeh rakyatmu sendiri mereka punya potensi, mereka punya hati mereka punya kekuatan untuk membangun negeri... apakah belum puas dengan peringatan berupa gempa yang terjadi dimana2, tsunami, lumpur Lapindo dan banyak lagi peringatan-peringatan dari tuhan mana hati nuranimu...

Sedikit pengingat buat bapak pemimpin endonesia :

Manakala sesuatu bangsa telah sanggup mempertahankan negerinya dengan darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu telah masak untuk kemerdekaan. Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun dengan bambu runcing, Saudara-saudara, semua siap sedia mati mempertahankan tanah air kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia adalah siap sedia, masak untuk merdeka.
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945


• Jika tiap-tiap orang Indonesia yang 70 milyun ini lebih dahulu harus merdeka di dalam hatinya, sebelum kita mencapai political independence, saya ulangi lagi, sampai lebur kiamat kita belum dapat Indonesia merdeka! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan rakyat kita! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan hatinya bangsa kita! Di dalam Saudi Arabia merdeka, Ibn Saud memerdekakan rakyat Arabia satu per satu. Di dalam Soviet-Rusia merdeka Stalin memerdekakan hati bangsa Soviet-Rusia satu per satu.
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945


• Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama!
o Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945


Cuplikan artikel yang di ucapkan oleh Bung Karno itu sebagai pengingat, bangsa ini akan maju manakala dapat bersatunya pola pikir pimpinan bangsa dengan pola pikir masyarakatnya dan bekerjasama untuk kepentingan negara tepis kepentingan pribadi yang merintangi jalannya roda pemerintahan, sadarkan aparat-aparat yang korup jangan biarkan mereka berkeliaran dan ikut mengatur bangsa ini…..
Aku Endonesia....
Kita Endonesia....
Semua Endonesia...
Merdekaaaa....




2 comments:

Herru Suwandi said...

rasane seruan mas tidak akan didengar oleh wakil rakyat yang penghasilannya tidak mewakili penghasilan rakyat :(

BangDhika said...

setidak'e ane dah mencuba mengungkapkan uneg-uneg ane buat wakilin soudara2 ane semuaa... thank's komennya.... hiks...